Apa respons para raja ketika menerima surat dari Rasulullah muhammad?

 Apa respons para raja ketika menerima surat dari Rasulullah muhammad?

Bismillah,

Responnya berbeda-beda. Tapi sebelum membahas itu saya ingin memberikan gambaran umum tentang surat-surat yang dikirim oleh Rosululloh ﷺ kepada raja-raja.

Dengan adanya perjanjian Hudaibiyah, yang terjadi di akhir tahun ke-6 Hijriyah, antara Rosululloh ﷺ dengan kaum musyrikin Makkah, maka beliau dan kaum muslimin mempunyai keleluasaan untuk memulai dakwah ke wilayah-wilayah di sekitar Madinah. Hal ini karena salah satu isi perjanjiannya adalah tidak ada peperangan antara kaum muslimin dengan kaum musyrikin Makkah selama 10 tahun. Maka kesempatan ini beliau manfaatkan sebaik-baiknya untuk mulai melancarkan dakwah ke negeri-negeri sekitar seperti Mesir, Habasyah (Ethiopia), Persia (Iran) dan selainnya.

Gambar dari Google.

Beliau mulai mengutus sahabat-sahabat pilihan untuk menyampaikan surat kepada para pemimpin negeri-negeri tersebut, yang isinya secara umum adalah ajakan untuk memeluk Islam. Respon mereka bagaimana? Ada yang menerima dakwah beliau, ada juga yang menolaknya.

Saya sebutkan beberapa contohnya berikut ini

  1. Najasyi Raja Habasyah

Raja Najasy sebelumnya beragama Nasrani, setelah menerima surat berisi dakwah kepada Islam, beliau pun menyambut ajakan Rosululloh ﷺ dan memeluk Islam. Beliau mengirimkan surat balasan kepada Nabi ﷺ dan menyatakan keislamannya. Beliau wafat pada tahun ke-9 Hijriyah, Rosululloh ﷺ pun melaksanakan sholat ghoib bersama para sahabat.

2. Raja Mesir Muqauqis

Nama aslinya adalah Juraij bin Mata. Rosululloh ﷺ mengutus sahabat Hatib bin Abi Balta'ah. Setelah membaca suratnya, sempat terjadi diskusi antara Muqauqis dan sahabat Hatib. Lalu ia memanggil seorang juru tulisnya untuk menulis balasan. Diantara isinya seperti berikut ini:

Aku telah mengetahui bahwa masih ada nabi yang akan datang. Aku menduganya ia dari arah Syam. Aku telah memuliakan utusanmu dan aku mengirimkan dua budak wanita untukmu. Keduanya memiliki kedudukan di Mesir. Aku juga mengirimkan kain. Aku juga menghadiahkan seekor keledai untuk Engkau kendarai. Semoga kesejahteraan tercurah kepadamu.

Demikian balasannya dan dia tidak masuk Islam.

3. Kisra Raja Persia

Disebutkan bahwa ketika Kisra membaca surat dari Rosululloh ﷺ, ia langsung merobeknya dan berkata dengan sombong dan merendahkan, "Seorang budak yang rendahan dari rakyatku berani menulis namanya mendahului namaku".

Ketika Rosululloh ﷺ mengetahui perbuatan Kisra ini, beliau bersabda, "Semoga Alloh memghancurkan kerajaannya". Dan di kemudian hari kerajaannya pun hancur.

4. Kaisar Raja Romawi

Namanya adalah Heraklius, beragama Nasrani. Dia menerima surat dari Rosululloh ﷺ ketika sedang berada di Iliya' (Baitul Maqdis). Pada saat itu kafilah dagang Qurays yang dipimpin oleh Abu Sufyan (saat itu masih kafir) juga sedang berada di wilayah itu. Terjadi dialog cukup panjang antara Heraklius, yang menanyakan beberapa perkara tentang Rosululloh ﷺ, dengan Abu Sufyan. Di akhir dialog itu ia mengatakan

"Apabila benar semua jawabanmu, orang itu pasti akan menguasai tempat kedua kakiku berpijak ini. Sebelumnya, aku benar-benar yakin nabi tersebut akan muncul. Namun, aku tidak pernah menyangka ia justru berasal dari bangsa kalian. Andai bisa memastikan dapat berjumpa, akan aku kumpulkan segenap asa untuk menemuinya. Andai bisa berada di sampingnya, akan aku basuh telapak kakinya.”

Sebenarnya dia mengakui kebenaran Islam, namun karena dia gengsi dan khawatir kehilangan jabatannya, maka dia pun menolak untuk masuk Islam.

Sementara 4 dulu. Insyaallah dilanjutkan lain waktu.

Ini saya sarikan dari buku terjemah Sirah Nabawiyyah yang ditulis oleh Syaikh Shofiyurrohman Al Mubarokfury rohimahulloh, terbitan Gema Ilmu, 2020.

Wallohu a'lam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lagu Bengawan Solo Terkenal Sampai Jepang

Apa Rasanya Bekerja Di Laboratorium Yang Menangani Virus (Corona)?